Fri, 06/06/2017 - 04:20 — admin
Kanker kulit merupakan suatu penyakit yang sangat mudah ditemui dan banyak
diderita oleh masyarakat. Menurut Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Sa'da
Barira, SpKK, kanker kulit disebabkan oleh sinar radiasi matahari dan bahan
kimia. Radiasi cahaya matahari yang paling berbahaya menurut dr Sa’sa adalah
pada pukul delapan pagi sampai pukul tiga sore. Selain kedua faktor tersebut,
faktor traumatis juga menyebabkan seseorang beresiko tinggi untuk terkena
kanker kulit. Akan tetapi, penyebab terbesar adalah cahaya matahari. Oleh
karena itulah orang yang lama bekerja di bawah terik matahari lebih berpotensi
terkena kanker kulit. Berdasarkan hasil penelitian terbaru, ditemukan adanya
sejenis virus yang menyebabkan kanker kulit, terutama kanker kulit sel merkel.
Virus penyebab kanker kulit sel merkel ini adalah polyomavirus. Urutan DNA dari
polyomavirus sel Merkel yang baru saja ditemukan terdeteksi pada 80% tumor,
tetapi hanya 8% - 16% yang terkontrol. Hal ini tercantum dalam catatan Patrick
S. Moore, M.D., M.P.H. dari University
of Pittsburgh,
dan “Polyomavirus terintegrasi dengan cara yang sedemikian rupa yang tampaknya
muncul sebelum tumor yang sebenarnya mulai berkembang,” kata Dr. Moore. Zat
karsinogen yang biasa terdapat dalam bahan pengawet dan pewarna juga dapat
memicu kanker. Dr. Henry Naland, Spesialis Bedah/Ongkologi Mitra Keluarga
mengatakan bahwa pertumbuhan tumor dan kanker ini tidak hanya menyerang orang
dewasa tetapi juga remaja. Gen pembawa kanker atau tumor sudah dimiliki hampir
seluruh orang sejak lahir. Namun dengan ‘bantuan’ zat atau bahan karsinogen
terjadi mutasi sel dan menimbulkan kanker atau tumor. Faktor lain yang memicu
terjadinya kanker atau tumor yaitu sinar radioaktif, pencemaran lingkungan,
gizi yang buruk, hormon tertentu, infeksi serta kebiasaan buruk, terutama
merokok. Kanker kulit ini sebenarnya menyerang berbagai macam sel, sehingga
dinamakan sesuai dengan sel yang diserang. Akan tetapi, yang diketahui secara
umum adalah golongan melanoma dan nonmelanoma. 1.MELANOMA Melanoma merupakan
suatu jenis sel kanker kulit yang ganas dan penyebarannya sangat cepat, bahkan
dapat menembus lapisan lebih dalam dan menyerang sel-sel hidup, sehingga jenis
kanker ini sangat berbahaya dan bisa membawa kematian. Penyakit ini paling
banyak diderita oleh orang yang berkulit putih dan biasanya muncul di sekitar
wajah dan bagian tubuh lain yang sering terpapar sinar matahari. Sementara pada
orang yang berkulit coklat, melanoma sering tampak pada kaki. Melanoma tampak
seperti tahi lalat atau tanda lahir (tompel) tetapi semakin hari semakin
membesar. Melanoma dapat terus bertambah banyak sejalan dengan bertambahnya
usia dan dapat menyerang sejak usia muda. 2.NONMELANOMA Golongan nonmelanoma
terbagi menjadi dua jenis yakni karsinoma sel basal dan karsinoma sel skuamosa.
Jenis karsinoma sel basal merupakan jenis terbanyak yang diderita oleh orang Indonesia.
Karsinoma sel basal biasanya menyerang daerah wajah yang sering terkena sinar
matahari. Sedangkan jenis karsinoma sel skuamosa, paling banyak menyerang
daerah leher dan kepala. Karsinoma sel skuamosa ini berasal dari pembentukan
keratin pada epidermis. Sampai saat ini, kanker kulit menduduki peringkat
ketiga setelah kanker payudara dan leher rahim. Hasil sebuah survey pada 1.000
orang menunjukkan penyakit tersebut lebih banyak diderita pleh pria (Bali Post,
23 Februari 2003). Indonesia
merupakan wilayah di mana matahari bersinar terus sepanjang tahun sehingga
membuat masyarakat sangat rentan terkena kanker kulit. Sebagai perbandingan,
sinar ultraviolet beta yang terkandung dalam sinar matahari di atas kota Jakarta intensitasnya
2,5 kali lebih kuat daripada di atas kota Tokyo, Jepang dan di atas kota
Denpasar lima kali lebih kuat dibanding Tokyo. Ada beberapa cara untuk menghindari resiko
terkena kanker kulit, antara lain: 1.Bersihkan wajah secara teratur pada pagi
dan malam hari kemudian pakailah sun cream atau tabir surya setiap kali
bepergian. Bila perlu, periksakanlah keadaan kulit pada ahli kulit secara
berkala. Cara penggunaan tabir surya yang direkomendasikan para ahli kulit
adalah sebagai berikut: a.Gunakan tabir surya 20 menit sebelum keluar ruangan
untuk melakukan aktivitas. Oleskan kembali 20 menit setelah terpapar sinar
matahari. b.Oleskan lagi setiap dua jam sekali dan secepatnya setelah berenang
atau berkeringat. c.Tabir surya yang tahan air biasanya bertahan hingga 80
menit. Sebaiknya gunakan kembali dengan rentang waktu teratur jika Anda berada
dalam air untuk waktu yang cukup lama. Tabir surya dengan label tahan air
sebaiknya digunakan kembali setiap 40 menit. d.Jangan lupa mengoleskan tabir
surya pada bagian telinga, belakang leher, dan daerah lain yang terpapar sinar
matahan. Pemakaian tabir surya dalam kemasan semprot dan batang membantu mencapai
bagian yang kerap terlupakan. e.Pria dan wanita sama-sama mempunyai resiko
kanker kulit akibat paparan sinar matahari, terlebih pada bagian hidung yang
merupakan bagian yang paling banyak terpapar sinar matahari. Oleh karena itu,
jangan lupa pula menggunakan tabir surya pada daerah hidung. f.Alas bedak,
bedak tabur, dan jenis rias wajah yang mengandung tabir surya tidak memberikan
proteksi sinar matahari seperti layaknya tabir surya dengan kandungan SPF (Sun
Protection Factor) tertentu. Sebaiknya gunakan pelindung tabir surya dari
produk berbeda, seperti pelembab yang mengandung kadar proteksi yang cukup
tinggi. 2.Hindari rokok. Perokok memiliki kemungkinan 1,9 kali lebih besar
untuk menderita karsinoma sel skuamosa dibandingkan mereka yang bukan perokok.
Mereka yang menghisap satu hingga sepuluh batang rokok per hari mengalami
peningkatan resiko 2,4 kali, sedangkan menghisap 11 hingga 20 batang rokok per
hari meningkatkan resiko tersebut hingga tiga kali lipat. 3.Meminum teh.
Keampuhan teh sebagai penangkal kanker kulit telah dibuktikan para peneliti
dari AS. Dalam risetnya, mereka membandingkan kesehatan 1400 orang yang gemar
minum teh namun telah terkena kanker kulit dengan 1400 orang yang masih sehat.
Dari 1400 pasien kanker kulit yang diteliti, 90 persen penyebabnya adalah sinar
matahari, sedangkan sekitar 704 orang sehat memiliki sel basal karsinoma dan
696 orang lainnya memiliki sel skuamosa yang merupakan sel kanker kulit
golongan melanoma. Tim peneliti kemudian melakukan wawancara dengan kelompok
responden kanker dan kelompok responden sehat tentang pola makan, gaya hidup dan kebiasaan
mengonsumsi teh hijau atau teh hitam. Ternyata, orang yang secara teratur minum
teh, resiko untuk terkena kedua jenis sel kanker kulit tadi lebih rendah.
Mereka yang mengonsumsi minimal dua cangkir tiap hari, memiliki resiko lebih
rendah 65 persen. Berbagai penelitian juga telah menunjukkan daun teh
mengandung unsur antioksidasi yang mampu memperkuat saluran-saluran darah,
antiradiasi, memperlancar pembuangan air seni, dan dapat menekan pertumbuhan
sel kanker. 4.Asam asetil salisilat, bahan aktif aspirin yang biasa dikenal
sebagai obat sakit kepala ternyata berpotensi mencegah kanker. Kajian
berdasarkan 22 penelitian epidemiologi dan klinis diungkapkan Prof. dr. Gabriel
A Kune, ahli bedah dari Universitas Melbourne dalam makalah yang dimuat
Australian and New Zealand Journal of Surgery. Potensi asam asetil salisilat
dalam mencegah kanker telah dinyatakan tahun 1988. Sejak itu berbagai data
epidemiologi klinis dan eksperimental bermunculan memperkuat pernyataan itu.
sumber:
http://www.balipost.co.id/balipostcetak
http://www.litbang.depkes.go.id/Publikasi_BPPK http://clickcentre.blogspot.com
http://rokok.komunikasi.org/2001/06/02 http://jdokter.com/index.php
No comments:
Post a Comment