M A K A L A H
KANKER
KULIT
DI
S
U
S
U
N
OLEH :
YENI SYAFRIANI
DOSEN PEMBIMBING :
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
GETSEMPENA
2009/2010
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Pengertian Kanker Kulit
Kanker kulit ialah suatu
penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel kulit yang tidak terkendali,
dapat merusak jaringan di sekitarnya dan mampu menyebar ke bagian tubuh yang
lain. Karena kulit terdiri atas beberapa jenis sel, maka kanker kulit juga
bermacam-macam sesuai dengan jenis sel yang terkena. Akan tetapi yang paling
sering terdapat adalah karsinoma sel basal (KSB), karsinoma sel skuamosa (KSS)
dan melanoma maligna (MM). KSB dan KSS seringkali digolongkan ke dalam kanker
kulit non melanoma (KKNM).


B. Anatomi Kulit
Kulit
merupakan bagian tubuh paling luar yang terdiri atas lapisan epidermis, dermis
dan subkutis. Epidermis terdiri atas beberapa lapis lagi. Paling atas adalah
lapisan tanduk (stratum korneum). Berturut-turut di bawahnya stratum lusidum,
stratum granulosum, stratum spinosum dan stratum basale (terdiri atas sel
keratinosit dan melanosit). Adapun lapisan dermis mempunyai dua bagian yaitu
pars papilare dan pars retikulare. Lapisan kulit paling bawah adalah subskutis
yang dibentuk oleh jaringan lemak. Di lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf
tepi, pembuluh darah dan getah bening.
Selain lapisan-lapisan di atas, kulit juga terdiri atas kelenjar-kelenjar kulit, rambut dan kuku. Semuanya itu disebut adneksa kulit. Kelenjar kulit terletak di lapisan dermis yang terdiri atas kelenjar keringat (glandula sudorifera) dan kelenjar palit (glandula sebasea). Rambut terdiri atas bagian yang berada di bawah kulit (akar rambut) dan yang di atas kulit (batang rambut). Sedangkan kuku merupakan penebalan lapisan tanduk di ujung-ujung jari tangan dan kaki.
Selain lapisan-lapisan di atas, kulit juga terdiri atas kelenjar-kelenjar kulit, rambut dan kuku. Semuanya itu disebut adneksa kulit. Kelenjar kulit terletak di lapisan dermis yang terdiri atas kelenjar keringat (glandula sudorifera) dan kelenjar palit (glandula sebasea). Rambut terdiri atas bagian yang berada di bawah kulit (akar rambut) dan yang di atas kulit (batang rambut). Sedangkan kuku merupakan penebalan lapisan tanduk di ujung-ujung jari tangan dan kaki.
Setiap
sel/komponen di atas mampu berubah menjadi ganas (kanker). KSB berasal dari sel
pluripotensial, KSS dari sel keratinosit dan MM merupakan perubahan ganas sel melanosit
di lapisan epidermis.
Faktor
penyebab Penelitian terdahulu menemukan, bahwa beberapa bahan kimia dapat
menyebabkan kanker kulit. Di antaranya ialah terkena (batubara) arsen (yang
terdapat pada insektisida/pestisida), nitrogen mustard dan lain-lain. Penelitian-penelitian
sesudah itu menyatakan bahwa sinar matahari merupakan factor utama yang
menyebabkan keganasan kulit.
Bagian sinar
matahari yang diduga sebagai karsinogesnesis tersebut adalah sinar ultraviolet
B (UVB). Lapisan ozon yang berada di atas bumi, dianggap merupakan penahan
sinar UVB sampai ke bumi. Dengan meningkatnya pemakaian bahan-bahan kimia
tertentu, akan menyebabkan lapisa ozon tersebut pecah, sehingga mengakibatkan
pancaran sinar UVB langsung mengenai bumi. Hal ini akan meningkatkan insidens
kanker kulit.
Selain sinar
matahari tersebut, sinar pengion yang dipakai untuk
pengobatan(radiasi/radioterapi) juga dapat menimbulkan kanker kulit. Akhir-akhir
ini, ditemukan virus-virus yang dapat menyebabkan kanker kulit. Diantaranya adalah human papilloma
virus (HPV) dan human immunodeficiency virus (HIV)
Bahan kimia,
sinar matahari maupun sinar pengionbersama-sama dengan virus merupakan faktor
penyebab dari luar tubuh. Di samping factor dari luar terdapat juga factor
penyebab dari dalam yaitu materi genetic tubuh sendiri (gen). Daya tahan tubuh
juga merupakan faktor yang dapat menyebabkan kanker. Yang menarik adalah bahwa
ras kaukasia ternyata lebih banyak menderita kanker kulit bila terkena sinar
matahari dibandingkan dengan kulit berwarna.
Sehingga
diduga bahwa faktor ras juga memegang peranan. Tumor jinak, Prakanker dan
Genodermatosis Terdapat dua jenis tumor. Tumor jinak (tahi lalat, kista dll)
dan tumor ganas (kanker). Di antaranya ada keadaan yang disebut prakanker,
yaitu penyakit kulit yangdapat berubah menjadi ganas (kanker kulit). Misalnya
kemerahan karena terkena arsen/matahari, jaringan parut menahun, beberapa jenis
benjolan yang memebesar perlahan, penyakit kulit karena penyinaran, beberapa
jenis tahi lalat, bercak keputihan di rongga mulut/lidah dan kemaluan, tahi
lalat besar yang ada sejak lahir dan lain-lain.
Disamping itu
terdapat juga keadaan yang disebut genodermatosis, yaitu penyakit kulit yang
disebabkan oleh karena kelainan gen yang dihubungkan dengan keganasan.
Contohnya penyakit xeroderma pigmentosum. Keadaan-keadaan tersebut di atas ada kaitannya
dengan kanker kulit.
Karsinoma sel
basal Sinonim : basiloma, epitelioma sel basal dan ulkus rodens. Merupakan
kanker kulit yang paling sering terdapat. Dianggap berasal dari sel-sel
pluripotensial (sel yang dapat berubah menjadi sel-sel lain). Teori yang lebih
baru menduga bahwa sel tersebut berada di bagian adneksa kulit.
Kelainan
umumnya terdapat di daerah yang terpajan sinar matahari. Tumbuh lambat,
bersifat destruktif local dan jaringan menyebar ke bagian tubuh lain. Sinar
ultraviolet diduga merupakan penyebab. Selain itu jaringan parut, trauma, luka
bakar, sinar X maupun bahan kimia juga dapat menimbulkan KSB.
Bermacam-macam
bentuk dapat ditemukan. Di antaranya, benjolan yang agak berkilat, kemerahan
dengan pinggir meninggi yang berwarna agak kehitaman, kelainan seperti jaringan
parut dan lecet/lika yang tidak sembuh-sembuh. Diagnosis ditegakkan dengan
pemeriksaaan klinis dan histopatologis dengan melakukan biopsy (pengambilan
kelainan kulitnya (kanker) sedikit dan dilihat di bawah mikroskop)
Apabila
diagnosis telah ditegakkan, dilakukan pengobatan. Terdapat bermacam-macam cara
pengobatan. Tindakan yang paling utama adalah bedah pisau. Cara pengobatan yang
lain adalah dengan penyinaran. Selain itu dapat dilakukan tindakan bedah beku,
bedah listrik, laser, fotodinamik serta dengan obat-obatan baik yang dioleskan
maupun disuntikkan (kemoterapi).
Karsinoma sel
skuamosa Sinonim : Epitel sel skuamosa (Prickle), karsinoma sel prickle dan
karsinoma epidermoid. KSS adalah keganasan sel keratinosit epidermis, dan
mempunyai kemampuan menyebar ke bagian tubuh yang lain. merupakan kanker kulit
ke dua tersering. biasanya menyerang orang kulit putih yang berada di daerah
tropik. laki-laki lebih banyak dari wanita, dan umumnya mengenai orang tua.
Seperti KSB,
sinar matahari merupakan salah satu penyebab. selain itu, keadaan daya tahan
tubuh yang menurun (lemah), virus, bahan-bahan kimia dan jaringan parut juga
dapat menimbulkan penyekit ini. Biasanya penderita KSS, mempunyai kelainan
berupa benjolan-benjolan atau luka yang tidak sembuh-sembuh.
Setelah
diagnosa ditegakkan dengan melihat gambaran klinis dan pemeriksaan
histopatologis, KSS diobati dengan tindakan bedah pisau. Bila tidak mungkin,
dilakukan tindakan lain yang hampir sama dengan tindakan KSB, misalnya
penyinaran, bedah beku, bedah listrik, laser, fotodinamik maupun dengan
obat-obatan (kemoterapi).
BAB II
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kulit merupakan
bagian tubuh paling luar yang terdiri atas lapisan epidermis, dermis dan
subkutis. Epidermis terdiri atas beberapa lapis lagi. Paling atas adalah
lapisan tanduk (stratum korneum). Berturut-turut di bawahnya stratum lusidum,
stratum granulosum, stratum spinosum dan stratum basale (terdiri atas sel
keratinosit dan melanosit). Adapun lapisan dermis mempunyai dua bagian yaitu
pars papilare dan pars retikulare. Lapisan kulit paling bawah adalah subskutis
yang dibentuk oleh jaringan lemak. Di lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf
tepi, pembuluh darah dan getah bening.
DAFTAR
PUSTAKA
Reeder, Mastroianni,
Martin, Fitzpatrik. Maternity Nursing. 13rd edition. Philadelpia :
J.B. Lippincott Company, 1976; 23:463-472.
Pritchard JA.MD,
MacDonald PC.MD, Gant NF MD. William Obstetrics. Penerjemah: Hariadi R. Prof. Dr, dkk. Surabaya: Airlangga University Press, 1997 ; 27 : 609-646.
Wiknjosastro Hanifa, DSOG., Prof. dr., dkk. Ilmu Kebidanan. Ed.
Ketiga. Cetakan Keempat.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohaijo,
1997; 24 : 281-301.
No comments:
Post a Comment