M A K A L A H
HIPERTIROID
DI
S
U
S
U
N
OLEH
:
Nilawati
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
2009/2010
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Pengertian Hipertiroid
Hipertiroid adalah respon
jaringan-jaringan tubuh terhadap pengaruh metabolik hormon tiroid yang
berlebihan.Bentuk yang umum dari masalah ini adalah penyakit graves,sedangkan
bentuk yang lain adalah toksik adenoma, tumor kelenjar hipofisis yang
menimbulkan sekresi TSH meningkat, tiroditis subkutan dan berbagai bentuk
kenker tiroid.
B.
Etiologi
Lebih dari 95% kasus hipertiroid disebabkan oleh penyakit
graves,suatu penyakit tiroid autoimun yang antibodinya merangsang sel-sel untuk
menghasilkan hormone yang berlebihan
Penyebab
hipertiroid lainnya yang jarang selain penyakit graves adalah:
§
Toksisitas pada strauma
multinudular
§ Adenoma folikular fungsional ,atau
karsinoma(jarang)
§
Adema
hipofisis penyekresi-torotropin (hipertiroid hipofisis)
§
Tomor
sel benih,missal karsinoma (yang kadang dapat menghasilkan bahan mirip-TSH) atau teratoma (yang
mengandung jarian tiroid fungsional)
- Tiroiditis (baik tipe subkutan maupun hashimato)yang keduanya dapat berhubungan dengan hipertiroid sementara pada fase awal
C. Manisfestasi
klinis
Pada stadium yang ringan sering tanpa
keluhan. Demikian pula pada orang usia lanjut, lebih dari 70 tahun, gejala yang
khas juga sering tidak tampak. Tergantung pada beratnya hipertiroid, maka
keluhan bisa ringan sampai berat. Keluhan yang sering timbul antara lain adalah
:
§ Kecemasan,ansietas,insomnia,dan tremor halus
§ Penurunan berat badan walaupun nafsu makan baik
§ Intoleransi panas dan banyak keringat
§ Papitasi,takikardi,aritmia jantung,dan gagal
jantung,yang dapat terjadi akibat efek tiroksin pada sel-sel miokardium
§ Amenorea dan infertilitas
§ Kelemahan otot,terutama pada lingkar anggota gerak ( miopati proksimal)
§ Osteoporosis disertai
nyeri tulang
- Konsumsi Yodium Berlebihan
Kelenjar tiroid memakai yodium untuk membuat
hormon tiroid, bila konsumsi yodium berlebihan bisa menimbulkan hipertiroid.
Kelainan ini biasanya timbul apabila sebelumnya si pasien memang sudah ada
kelainan kelenjar tiroidiodarone (cordarone), suatu obat yang digunakan untuk
gangguan irama jantung, juga mengandung banyak yodium dan bisa menimbulkan
gangguan tiroid.
Tiroid adalah kelenjar berbentuk seperti kupu-kupu yang
berada pada leher bagian bawah. Tiroid menghasilkan hormon yang berhubungan
dengan berbagai fungsi metabolisme, seperti jumlah kalori yang terbakar, suhu
tubuh, dan berat tubuh.

Tiroid adalah kelenjar berbentuk seperti kupu-kupu
yang berada pada leher bagian bawah. Tiroid menghasilkan hormon yang
berhubungan dengan berbagai fungsi metabolisme, seperti jumlah kalori yang
terbakar, suhu tubuh, dan berat tubuh.
Hipertiroid merupakan acuan dalam menetapkan
gejala dan tanda-tanda yang berkaitan dengan produksi hormon tiroid yang
berlebihan yang biasanya ditandai dengan timbulnya penyakit gondok.
D.
Beberapa Jenis Kondisi
Hipertiroid
·
Graves’ Disease
Kondisi
yang disebabkan oleh adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh dimana zat
antibodi menyerang kelenjar tiroid, sehingga menstimulasi kelenjar tiroid untuk
memproduksi hormon tiroid terus menerus.
Graves’
disease lebih banyak ditemukan pada wanita daripada pria, gejalanya dapat timbul
pada berbagai usia, terutama pada usia 20 – 40 tahun. Faktor keturunan juga
dapat mempengaruhi terjadinya gangguan pada sistem kekebalan tubuh, yaitu
dimana zat antibodi menyerang sel dalam tubuh itu sendiri.
·
Nodular Thyroid disease
Pada kondisi ini biasanya ditandai dengan kelenjar
tiroid membesar dan tidak disertai dengan rasa nyeri. Penyebabnya pasti belum
diketahui. Tetapi umumnya timbul seiring dengan bertambahnya usia.
·
Subacute Thyroiditis
Ditandai dengan rasa nyeri, pembesaran kelenjar
tiroid dan inflamasi, dan mengakibatkan produksi hormon tiroid dalam jumlah
besar ke dalam darah. Umumnya gejala menghilang setelah beberapa bulan,
tetapi bisa timbul lagi pada beberapa orang.
·
Postpartum Thyroiditis
Timbul pada 5 – 10% wanita pada 3 – 6 bulan pertama
setelah melahirkan dan terjadi selama 1 -2 bulan. Umumnya kelenjar akan kembali
normal secara perlahan-lahan.
Walaupun ada
beberapa jenis kondisi hipertiroid, umumnya setiap pasien merasakan gejala yang
sama. Dikarenakan metabolisme tubuh meningkat, pasien biasanya merasakan panas
dan berkeringat lebih banyak dibandingkan orang lain. Mereka merasa kelelahan
namun sulit tidur.Tangan gemetaran dan denyut jantung tidak normal. Pada
beberapa kasus, pasien juga mengalami sesak napas, nyeri di dada dan otot terasa
lemas.
Gejala pada
tiap orang berbeda-beda. Meskipun sebagian besar gejala hipertiroid cukup
mengganggu, namun sebagian besar tidak mengancam nyawa, kecuali bagi penderita
penyakit jantung. Pada kasus ini, hipertiroid yang tidak ditangani dengan baik
dapat berdampak buruk bagi jantung, dan dapat menyebabkan gagal jantung, detak
jantung yang tidak normal atau ritme jantung tidak normal. Hipertiroid bahkan
dapat menyebabkan osteoporosis.
E.
Cara Penanganan
Hipertiroid dapat ditangani dengan menggunakan obat-obatan
yang bekerja dengan menekan produksi hormon tiroid, dan mencegah timbulnya
kembali gangguan atau kerusakan pada sel tiroid. Walaupun dapat membantu
mengatasi hipertiroid, namun obat-obatan ini memiliki efek samping dari mulai
timbulnya bercak kemerahan pada kulit sampai dengan terjadinya hipertiroid itu
sendiri.
Operasi merupakan salah satu cara mengatasi hipertiroid
yang sering dianjurkan oleh dokter. Tetapi jangan terburu-buru menjalaninya.
Tiroid yang tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan timbulnya berbagai
penyakit. Jadi, pola makan yang sehat merupakan cara terbaik untuk
mengatasinya.
.
BAB II
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Tiroid
adalah kelenjar berbentuk seperti kupu-kupu yang berada pada leher bagian
bawah. Tiroid menghasilkan hormon yang berhubungan dengan berbagai fungsi
metabolisme, seperti jumlah kalori yang terbakar, suhu tubuh, dan berat tubuh.
Hipertiroid
merupakan acuan dalam menetapkan gejala dan tanda-tanda yang berkaitan dengan
produksi hormon tiroid yang berlebihan yang biasanya ditandai dengan timbulnya
penyakit gondok.
DAFTAR
PUSTAKA
Doenges, ME and moorhouse, MF:
Rencana asuhan keperawatan, ed 3, Jakarta: EGC,1999
Price, SA and wilson, LM;
Patofisiologi: konsp klinis prose-proses penyakit, vol 2, Jakarta:EGC, 2005

No comments:
Post a Comment