M A K A L A H
EKLAMSI
DI
S
U
S
U
N
OLEH :
Nilawati
DOSEN PEMBIMBING : .........................
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
GETSEMPENA
2009/2010
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Pengertian Eklamsi
Eklamsi
adalah Penyakit akut dengan kejang dan coma pada wanita hamil dan dalam nifas
dengan hipertensi, oedema dan proteinuria (Obtetri Patologi,R. Sulaeman
Sastrowinata, 1981 ).
Insiden
Eklamsi lebih sering terjadi pada primigravidarum dari pada multipara (Obtetri
Patologi,R. Sulaeman Sastrowinata, 1981 ).
Pada
klien post forceps ekstraksi indikasi eklamsi perlu dilakukan perawatan
kebidanan secara intensif dengan menggunakan pendekatan menejemen kebidanan
secara terpadu dan berkesinambungan.
Untuk itu pada kesempatan ini, manejemen
kebidanan yang kami terapkan berdasarkan teori Helen Varney yang menggunakan 7
langkah, meliputi pengkajian, analisa data, diagnosa, masalah, diagnosa
potensial, tindakan segera, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
B. Obstetri
Obstetri
merupakan cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan persalinan, hal-hal
yang mendahuluinya dan gejala-gejala sisanya (Oxford English Dictionary, 1933).
Obstetri terutama membahas tentang
fenomena dan penatalaksanaan kehamilan, persalinan puerperium baik pada keadaan
normal maupun abnormal. Nama lain obstetri adalah mid wifery.
Tujuan obstetri yaitu agar supaya setiap kehamilan yang diharapkan dan berpuncak pada ibu dan bayi
Tujuan obstetri yaitu agar supaya setiap kehamilan yang diharapkan dan berpuncak pada ibu dan bayi
C. Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah
awal proses asuhan kebidanan yang terdiri dari 3 kegiatan yaitu: pengumpulan
data yang diperoleh dari anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
lainnya.
Data
subyektif
1.
Biodata, mencakup identitas
klien serta suami yang terdiri dari:
Nama
yang jelas dan lengkap, bila perlu ditanyakan nama panggilan sehari-hari.
Umur
dicatat dalam tahun, sebaiknya juga tanggal lahir klien, umur berguna
mengantisipasi diagnosa masalah kesehatan dan tindakan yang dilakukan.
Alamat
perlu dicatat untuk mempermudah hubungan bila keadaan mendesak, misalnya ibu
yang dirawat memerluan bantuan keluarga. Dengan adanya alamat tersebut keluarga
klien dapat segera dihubungi. Demikian juga alamat dapat memberikan petunjuk
tentang keadaan lingkungan tempat tinggal klien.
Pekerjaan
dicatat untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pekerjaan dengan permasalahan
kesehatan klien dan juga pembiayaan.
Agama
perlu dicatat karena hal ini sangat berpengaruh dalam kehidupan termasuk
kesehatan. Dengan diketahuinya agama klien, akan memudahkan bidan melakukan
pendekatan dalam melakukan asuhan kebidanan.
Pendidikan
klien ditanyakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya, tingkat pendidikan
dan mempengaruhi sikap perilaku kesehatan seseorang.
Status
perkawinan ditanyakan pada klien untuk mengetahui kemungkinan pengaruh status
perkawinan terhadap masalah kesehatan.
2.
Keluhan utama
Keluhan
yang mungkin dapat terjadi dan dirasakan oleh ibu nifas post ekstraksi forceps adalah:
Ibu
merasa mules-mules pada perut atau, ibu merasa sakit pada luka jahitan
perineum, adanya pengeluaran lochia rubra, merah, jumlah lebih banyak dari
keadaan fisiologis, ibu merasa pusing kepala, nyeri ulu hati dan penglihatan
kabur.
3.
Riwayat Obstetri
Riwayat
obstetri yang perlu dikaji adalah
Riwayat Haid
Riwayat
menstruasi yang perlu ditanyakan adalah menarche, siklus teratur atau tidak,
lamanya menstruasi, banyaknya darah yang keluar, menstruasi terakhir,
dismenorrhoe. Hal ini perlu ditanyakan terutama untuk mengetahui usia
kehamilan.
Riwayat
kehamilan dan persalinan yang lalu
Yang
perlu ditanyakan pada klien yang pernah hamil adalah untuk menentukan faktor
risiko. Riwayat kehamilan yang lalu dengan pre eklamsi atau tidak. Pada klien
yang pernah melahirkan yaitu tempat melahirkan, cara melahirkan BB anak saat
lahir, PB anak saat lahir, usia saat ini, kelainan saat nifas dan riwayat
meneteki.
Riwayat
kehamilan sekarang
Yang
perlu ditanyakan adalah para, abortus, umur kehamilan, tempat pemeriksaan kehamilan,
frekwensi pemeriksaan kehamilan, kelainan yang dialami waktu hamil, penggunaan
obat dan jamu. Sewaktu usia kehamilan 20 minggu atau lebih apakah mengalami
kenaikan tekanan darah, bengkak pada wajah, tungkai, tangan, pusing, nyeri ulu
hati dan penglihatan kabur serta apakah ibu pernah kejang selama hamil.
Riwayat
keluarga berencana
Perlu
dicatat bagi ibu yang pernah mengikuti program keluarga berencana. Hal ini
penting diketahui untuk mngetahui apakah kehamilan yang sekarang memang
direncanakan atau tidak. Jenis kontrasepsi yang digunakan, lamanya menggunakan
alat kontrasepsi dan rencana setelah melahirkan.
4. Keadaan
psikososial
Yang
perlu dikaji dari pasien adalah bagaimana sikap klien terhadap interaksi yang
diadakan bidan, bagaimana rencana meneteki bayinya, rencana perawatan bayi,
dirawat sendiri atau dirawat oleh keluarga. Juga perlui ditanyakan pengetahuan
ibu tentang kesehatan setelah melahirkan meliputi mobilisasi dini, perawatan
payudara, kebersihan diri khususnya daerah genitalia. Fungsi psikososial
khususnya peran suami dalam mendukung kesembuhan klien.
5. Riwayat adat kebiasaan
Yang
perlu dikaji adalah adat kebiasaan keluarga dalam pertolongan persalinan dan
pasca persalinan, demikian juga adanya kebiasaan lain yang ada hubungannya
dengan kesehatan klien dan janinnya.
Data obyektif yang dapat ditemukan pada ibu nifas adalah:
D. Analisa Data Diagnosa Dan Masalah
Diagnosa kebidanan adalah hasil dari perumusan
masalah yang diputuskan oleh bidan. Diagnosa kebidanan sebagai dasar dalam
menanggulangi ancaman kehidupan klien.
BAB II
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pada klien post forceps
ekstraksi indikasi eklamsi perlu dilakukan perawatan kebidanan secara intensif
dengan menggunakan pendekatan menejemen kebidanan secara terpadu dan
berkesinambungan.
Untuk itu pada kesempatan ini, manejemen kebidanan
yang kami terapkan berdasarkan teori Helen Varney yang menggunakan 7 langkah, meliputi
pengkajian, analisa data, diagnosa, masalah, diagnosa potensial, tindakan
segera, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
DAFTAR
PUSTAKA
Reeder,
Mastroianni,
Martin, Fitzpatrik. Maternity Nursing. 13rd edition. Philadelpia : J.B. Lippincott Company,
1976; 23:463-472.
Pritchard
JA.MD, MacDonald PC.MD, Gant
NF MD. William Obstetrics.
Penerjemah: Hariadi R. Prof. Dr, dkk. Surabaya: Airlangga University Press, 1997 ; 27 : 609-646.
Wiknjosastro
Hanifa, DSOG., Prof. dr., dkk. Ilmu Kebidanan. Ed. Ketiga. Cetakan Keempat. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohaijo, 1997; 24 : 281-301.
Ansar Dikman M., Simanjuntak P., Handaya, Sjahid Sofyan. Panduan
Pengelolaan Hipertensi dalam
Kehamilan di Indonesia. Satgas Gestosis
POGI, Ujung Pandang,
1985 ; C : 12-20.
Wibisono Bambang dr. Kematian Perinatal pada Preeklampsia
- Eklampsia. FK. Undip Semarang,
1997:6-12.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii
BAB I.
PENDAHULUAN ............................................................................... 1
- Pengertian Eklamsi.................................................................................. 1
- Obstetri.................................................................................................... 1
- Pengkajian................................................................................................ 2
- Analisa Data Diagnosa Dan Masalah ..................................................... 5
BAB II. PENUTUP.......................................................................................... 6
A. Kesimpulan........................................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 7
No comments:
Post a Comment